Blog berbagi dan belajar pada kesempatan kali ini akan membagikan SMART SOLUTION untuk menghadapi soal tes SBMPTN 2013 untuk program IPA (saintek, sains dan teknologi) dan IPS (soshum, sosial dan humaniora) maupun IPC (campuran). Ringkasan materi yang akan dibagikan adalah ringkasan untuk menghadapi soal-soal Tes Potensi Akademik (TPA) pada bagian tes penarikan kesimpulan atau tes konklusi.
Kemampuan menarik kesimpulan ini sebenarnya sudah adik-adik pelajari saat masih SMA kelas X pada mata pelajaran Matematika tentang bab Logika Matematika. Pada waktu itu adik-adik diajari bagaimana menarik kesimpulan dari beberapa premis berdasarkan pola-pola tertentu, diantaranya modus ponens, modus tollens dan silogisme.
Nah, ketiga penarikan kesimpulan tersebut, khususnya silogisme diperluas lagi sehingga mampu menjadi dasar pijakan untuk menghabisi soal-soal SBMPTN demi ambisi masuk di PTN favorit masing-masing.
File ini juga disertai dengan pembahasan soal SBMPTN disertai dengan TRIK SUPERKILAT dan TIPS-TIPS dalam menghadapi tipe soal SBMPTN.
Berikut ini adalah sebagian isi rangkumannya:
PENALARAN DEDUKTIF
Pada penalaran deduktif adik-adik dituntut kemampuan untuk menarik sebuah kesimpulan (konklusi) dari fakta-fakta yang telah disediakan pada soal. Fakta-fakta tersebut berupa premis, pernyataan atau proposisi.
KONKLUSI (Penarikan Kesimpulan)
Pada tes konklusi atau penarikan kesimpulan yang perlu ditekankan adalah tes ini bukan menguji kemampuan berbahasa Indonesia. Akan tetapi lebih dari itu, tes konklusi atau penarikan kesimpulan ini menguji kemampuan anda dalam mengolah fakta yang tersedia pada soal untuk kemudian menarik kesimpulan yang tepat.
SILOGISME KATEGORIAL
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya berbentuk kategorial.
Contohnya: Bila S adalah himpunan subyek, dan P adalah himpunan predikat maka ada empat bentuk kombinasi dari term proposisi:
Semua S adalah P.
Tidak ada S adalah P.
Sebagian S adalah P.
Sebagian S bukan P.
Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term), dan middle term ini tidak pernah ditulis pada kesimpulan.
Contoh:
Premis Mayor : Semua tumbuhan memerlukan air.
Premis Minor : Akasia adalah tumbuhan.
Kesimpulan : Akasia memerlukan air.
Untuk rangkuman materi yang lebih lengkap silahkan download pada tautan berikut ini:
Download